Tuesday, 2 August 2011

KESAN MALAM TERAKHIR


Setiap ada cowok mendekatinya dan kemudian menjadi pacarnya, Harianto itu mengalami kemalangan. Harianto itu meninggal sebelum dapat menikmati indahnya cinta bersama Astuti. Trauma itu membuat Astuti jadi takut untuk kembali menjalin cinta dengan cowok lain. Untuk menyibukkan diri, Astuti pun kemudian menjadi guru disebuah SMA. Namun disekolah itu Astuti bertemu dengan seorang siswa yang sifatnya sama seperti Harianto. Disisi lain, Andri yang sedang kecewa atas sifat orang tua Ambar, justru melarikan pada Astuti. Andri tersenyum mendengar penuturan Astuti. Dan ia berkata hidup dan mati ada ditangan tuhan. Dan kalaupun benar aku harus mati karena mencintai dan mendapatkan balasan cinta darinya aku hanya bisa berusaha berdoa dan satu harapan.pria ketiga yang aku cintai, akan memperoleh kebahagian bukan kemtian sebagaimana kedua lelaki sebelumnya.
            Andri pun semakin bertambah berbunga bahagia, setelah mendengar pengakuan Astuti. Jika pun dia harus menerima kematian seperti yang dialami Herianto, Andri rela. Maka dengan penuh kebahagiaan kembali dia peluk Astuti. Andri terus teringat pada kesan indah penuh kesyahduan bersama Astuti yang sangat dipuja dan dicinta. Mungkinkah wanita cantik ini mengalami hal seperti ku, semoga saja cinta Astuti tulus kepada Andri sebagaimana ketika Astuti cantik itu memberikan cinta pada Harianto.
            Ambar memang masih berusaha untuk dekat dengan andri, Namun Andri tetap berusaha membatasi kedekatan mereka tak lebih dari kedekatan sahabat. Biarlah waktu yang akan menentukan hasil akhir dari perjalanan hidup dan cinta yang ada dalam hati mereka. Selain itu, kini Andri sudah menemukan tempat untuk mengadu dan untuk berbagi rasa, siapa lagi kalau bukan Astuti. Berada disamping, Andri senantiasa mendapatkan ketenangan dan kebahagian. Sebab waktunya pun kini lebih banyak bersama Astuti ketimbang dengan yang lainnya.
            Sampai sejauh itu, siapa pun termasuk Ambar tak tahu kalau diam-diam Andri dan Astuti menjalin hubungan cinta. Apalagi jika disekolah mereka senantiasa berusaha menjaga jarak, sehingga tak ada lagi yang curiga kalau antara Andri dan Bu Tuti menjalin hubungan cinta.
            Kalaupun mereka ingin bertemu, maka mereka lebih dahulu membuat janji. Dan biasanya, mereka akan berangkat sendiri-sendiri tidak bersama. Pulangnya mereka memang bersama. Tetapi Astuti turun dialun-alun, sedangkan Andri terus kerumahnya.
          Begitu cepat waktu berlalu. Tanpa terasa, tiga bulan Astuti mengadakan praktek kerja di SMA Andri. Masa prakteknya pun habis, sehingga dia harus kembali ke semarang untuk meneruskan kuliahnya.
            Entah mengapa, setiap ada cowok yang mendekatinya dan kemudian menjadi pacarnya, cowok itu mengalami kemalangan. Cowok itu meninggal sebelum sempat menikmati indahnya cinta bersama Astuti. Trauma itu membuat Astuti jadi takut untuk kembali menjalin cinta dengan cowok lain. Untuk menyibukkan diri, Astuti pun kemudian menjadi guru di sebuah SMA. Namun siapa sangka, disekolah itu dia bertemu dengan seorang siswa yang mampu menggetarkan perasaan cintanya. Disisi lain, Andri yang sedang kecewa atas sikap orang tua Ambar, justru melarikan pada Astuti cinta memang tak memandang usia dan status. Astuti sendiri lupa, bahwa cintanya akan mendatangkan malapetaka.
            Andri tak tahu, kalau masa praktek Astuti sudah habis dan dia akan kembali ke semarang. Andri baru tahu, ketika malam minggu dia kembali datang berkunjung atau apel kerumah kost Astuti.
            Keesokan paginya, dengan diantar Andri sampai stasiun kereta, dan dengan diiringi ucapan sayang dari Andri, Astuti pergi meninggalkan Brebes, untuk kembali ke semarang guna meneruskan kuliahnya.
            Rupanya itu merupakan hari terakhir mereka bersama untuk selama-lamanya. Karena seminggu kemudian setelah kepulangannya ke Semarang, Andri mendengar kabar buruk yang benar-benar membuat jiwanya sangat terpukul.
            Bu Tuti sendiri lupa bahwa cintanya akan mendatangkan malapetaka. Dan Bu Tuti meninggal karena kecelakaan.

No comments:

Post a Comment